Thaharah menurut Islam, menjaga kebersihan atau bersuci, memegang peran sentral dalam kehidupan seorang Muslim. Ia bukan sekadar ritual membersihkan diri dari kotoran fisik, tetapi membawa banyak pelajaran dan kebaikan mendalam.
Baca juga: Pengertian Thaharah: Makna, Hukum, dan Pentingnya dalam Islam
Memahami tujuan thaharah dan manfaat thaharah akan membantu kita menjalankan syariat ini dengan penuh kesadaran. Dalam literatur fikih, seperti Fiqh Manhaji, pensyariatan thaharah dijelaskan dengan banyak hikmah yang patut kita renungkan.
Redaksi Ibarat dari Fiqh Manhaji Juz 1 Hlm. 29
Untuk mendapatkan pemahaman yang utuh, mari kita lihat redaksi asli dari Fiqh Manhaji juz 1 halaman 29 yang menjelaskan hikmah thaharah:
[حكمة تشريع الطهارة:]
لقد شرع الإسلام الطهارة لحكمٍ كثيرة نذكر منها ما يلي:
١ – أن الطهارة من دواعي الفطرة، فالإنسان يميل إلى النظافة بفطرته وينفر بطبعه من الوساخة والقذارة، ولما كان الإسلام دين الفطرة كان طبيعياً أن يأمر بالطهارة والمحافظة على النظافة
٢ – المحافظة على كرامة المسلم، وعزته، فالناس يميلون بطبعهم إلى النظيف، ويرغبون بالاجتماع إليه، والجلوس معه، ويكرهون الوسِخ، ويحتقرونه، وينفرونه، وينفرون منه، ولا يرغبون بالجلوس إليه. ولما كان الإسلام حريصاَ على كرامة المؤمن وعزته أمره بالنظافة، ليكون بين إخوانه عزيزاً كريماً
٣ – المحافظة على الصحة، فالنظافة من أهم الأسباب التي تحفظ الإنسان من الأمراض، لأن الأمراض أكثر ما تنتشر بين الناس بسبب الأوساخ والأقذار. فتنظيف الجسم، وغسل الوجه، واليدين، والأنف، والرجلين – وهذه الأعضاء التي تتعرض للوسخ كثيراً – عدة مرات كل يوم يجعل الجسم حصيناً من الأمراض.
٤ – الوقوف بين يدي الله طاهراً نظيفاَ، لأن الإنسان في صلاته يخاطب ربه ويناجيه، فهو حر أن يكون طاهر الظاهر والباطن نظيف القلب والجسم، لأن الله تعالى يحب التوابين ويحب المتطهرين1
Penjelasan Hikmah Thaharah Menurut Fiqh Manhaji
Dari redaksi di atas, kita bisa melihat beberapa hikmah thaharah yang dijelaskan:
Thaharah: Panggilan Fitrah Manusia
Poin pertama menjelaskan keselarasan antara fitrah manusia dan thaharah. Manusia diciptakan dengan kecenderungan alami untuk menyukai kebersihan dan merasa tidak nyaman dengan kotoran atau najis.
Islam, sebagai agama yang selaras dengan kodrat manusia, menguatkan naluri ini. Perintah untuk bersuci dan menjaga kebersihan dalam Islam adalah respons terhadap kebutuhan dasar manusia itu sendiri. Ini menunjukkan betapa harmonisnya ajaran Islam dengan sifat bawaan manusia.
Kemuliaan Umat Islam dan Thaharah
Selanjutnya, Fiqh Manhaji menyebutkan thaharah membantu menjaga kemuliaan umat Islam . Manusia cenderung menyukai orang yang bersih dan rapi. Mereka nyaman bergaul dan berdekatan dengan orang yang menjaga kebersihan dirinya. Sebaliknya, orang yang kotor sering kali dijauhi atau kurang dihormati.
Dengan mewajibkan bersuci, Islam membekali pemeluknya agar tampil terhormat di hadapan sesama, sehingga mereka dapat diterima dan dihargai dalam masyarakat. Membersihkan diri menurut Islam dengan demikian tidak hanya urusan pribadi, tetapi juga punya dampak sosial.
Kunci Kesehatan Jasmani
Salah satu manfaat thaharah yang paling jelas adalah terkait kesehatan. Teks ini secara terang menyebutkan bahwa thaharah dan kesehatan memiliki hubungan erat. Kebersihan adalah cara utama menjaga diri dari penyakit.
Banyak penyakit menular muncul dan menyebar karena lingkungan atau diri yang kotor. Praktik bersuci seperti wudu, yang mencuci wajah, tangan, hidung, dan kaki (bagian tubuh yang sering terpapar kotoran) beberapa kali sehari, berperan seperti benteng yang melindungi tubuh dari berbagai kuman dan kotoran. Ini adalah bukti bahwa kesehatan dan kebersihan jasmani sangat penting dalam Islam.
Kesiapan Menghadap Sang Pencipta
Poin terakhir menyoroti hikmah spiritual dari thaharah. Saat seorang Muslim berdiri untuk shalat, ia sedang berkomunikasi langsung dengan Allah SWT. Islam menganjurkan agar saat menghadap-Nya, seorang hamba berada dalam kondisi paling baik.
Ini tidak hanya mencakup kebersihan fisik melalui thaharah, tetapi juga kebersihan hati dari niat buruk. Tujuan thaharah dalam ibadah adalah mempersiapkan diri secara lahir dan batin untuk bermunajat kepada Allah. Allah menyukai hamba-Nya yang bertaubat dan menyucikan diri, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an. Bersuci adalah langkah awal untuk meraih cinta dan keridaan-Nya.
Kesimpulan
Mempelajari materi thaharah adalah langkah awal yang penting bagi setiap Muslim. Memahami cara bersuci yang benar, jenis-jenis najis, serta hal-hal yang membatalkan kesucian adalah dasar untuk melaksanakan banyak ibadah, terutama shalat.
Dengan memahami materi tentang thaharah, kita dapat menjalankan perintah agama dengan benar dan mendapatkan semua manfaat thaharah yang telah dijelaskan.
Hikmah thaharah dalam Islam amatlah luas. Ia bukan hanya kewajiban ritual, tetapi ajaran yang menyeluruh untuk kebaikan manusia di dunia dan akhirat. Mulai dari keselarasan fitrah manusia dan thaharah, menjaga kemuliaan umat Islam dan thaharah, dan peran penting thaharah dan kesehatan, hingga sebagai syarat penting menghadap Allah, thaharah membentuk pribadi Muslim yang bersih, sehat, terhormat, dan dekat dengan Penciptanya. Menjadikan kebersihan dalam Islam sebagai bagian tak terpisahkan dari hidup adalah wujud ketaatan dan pencapaian berbagai kebaikan.
Catatan Kaki & Referensi
Mustafa al-Khin, Mustafa al-Bugha, dan Ali al-Syarbaji, al-Fiqh al-Manhaji ‘alā Madhhab al-Imām al-Shāfi‘ī, juz 1 (Damaskus: Dār al-Qalam, 1992), hlm. 29.