Thaharah adalah konsep penting dalam Islam yang berkaitan dengan kebersihan dan kesucian. Bagi umat Muslim, memahami apa itu thaharah bukan hanya soal menjaga kebersihan fisik, tetapi juga kesucian hati dan jiwa. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian thaharah secara mendalam, termasuk arti thaharah menurut bahasa dan syariat, serta bagaimana Islam mengajarkan thaharah sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Apa yang dimaksud dengan thaharah? Mari kita jelajahi bersama.
Pengertian Thaharah Menurut Bahasa dan Syariat
Thaharah Menurut Bahasa Artinya
Thaharah menurut bahasa artinya kebersihan dan melepaskan dari segala bentuk kotoran, baik yang bersifat fisik maupun non-fisik. Dalam bahasa Arab, thaharah merujuk pada proses pembersihan dari kotoran fisik, seperti najis, atau sifat buruk, seperti iri hati.
Misalnya, seseorang dikatakan “tathahhara” saat ia membersihkan tubuhnya dengan air atau saat ia menghilangkan sifat dengki dari hatinya. Dengan demikian, arti thaharah secara bahasa mencakup konsep kebersihan yang holistik, baik lahir maupun batin.
Thaharah Menurut Syariat
Secara syariat, pengertian thaharah adalah perbuatan yang membuat seseorang diperbolehkan melaksanakan ibadah, seperti salat. Thaharah adalah serangkaian tindakan bersuci yang mencakup wudu, mandi wajib, dan menghilangkan najis dari tubuh, pakaian, atau tempat.
Misalnya, wudu diperlukan bagi yang tidak dalam keadaan berwudu, sedangkan mandi wajib wajib dilakukan setelah junub. Apa yang dimaksud dengan thaharah dalam konteks ini? Ini adalah proses untuk mencapai kesucian yang menjadi syarat sahnya ibadah.
Pentingnya Thaharah dalam Islam
Islam menempatkan thaharah sebagai salah satu pilar utama dalam kehidupan seorang Muslim. Thaharah adalah bagian dari iman, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Bersuci itu separuh dari iman” (HR. Muslim). Berikut adalah beberapa alasan mengapa thaharah sangat ditekankan dalam Islam:
1. Wudu sebagai Syarat Salat
Apa itu thaharah dalam konteks salat? Wudu adalah salah satu bentuk thaharah yang wajib dilakukan sebelum salat. Al-Qur’an, Surah Al-Maidah ayat 6, memerintahkan:
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat, maka basuhlah wajahmu, tanganmu sampai ke siku, usaplah kepalamu, dan (basuh) kakimu sampai ke kedua mata kaki.”
Wudu tidak hanya membersihkan tubuh, tetapi juga mempersiapkan hati untuk menghadap Allah. Dengan melakukan wudu beberapa kali sehari, seorang Muslim menjaga kebersihan fisik dan spiritualnya.
2. Mandi Wajib untuk Kesucian
Selain wudu, pengertian thaharah juga mencakup mandi wajib (ghusl) yang diperlukan dalam situasi tertentu, seperti setelah junub. Al-Qur’an, Surah Al-Maidah ayat 6, menyatakan: “Dan jika kamu junub, maka mandilah.” Rasulullah SAW juga menganjurkan mandi seminggu sekali untuk menjaga kebersihan tubuh, sebagaimana hadis: “Setiap Muslim wajib mandi setiap tujuh hari sekali, di mana ia mencuci kepala dan tubuhnya” (HR. Bukhari dan Muslim). Thaharah adalah cara untuk memastikan tubuh dalam keadaan suci untuk beribadah.
3. Kebersihan Tubuh, Pakaian, dan Lingkungan
Islam mengajarkan bahwa arti thaharah tidak hanya terbatas pada wudu dan mandi, tetapi juga mencakup perawatan tubuh dan lingkungan. Rasulullah SAW menyebutkan bahwa memotong kuku, mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, dan memendekkan kumis adalah bagian dari fitrah (HR. Bukhari dan Muslim).
Selain itu, menyikat gigi atau membersihkan gigi dengan siwak dianjurkan setiap kali wudu atau salat (HR. Bukhari, Muslim, dan Ahmad). Al-Qur’an, Surah Al-Mudatsir ayat 4, juga memerintahkan: “Dan pakaianmu, sucikanlah.”
Rasulullah SAW bahkan mengingatkan sahabatnya untuk tampil rapi dan bersih agar terlihat menarik di antara manusia, karena Allah tidak menyukai kekotoran (HR. Abu Daud).
Thaharah sebagai Bagian dari Iman
Apa yang dimaksud dengan thaharah dalam konteks iman? Thaharah memiliki dimensi spiritual yang mendalam. Al-Qur’an, Surah Al-Baqarah ayat 222, menyatakan:
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang menyucikan diri.”
Thaharah tidak hanya membersihkan tubuh, tetapi juga hati dari dosa dan sifat buruk. Hadis Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa
“Bersuci itu separuh dari iman”
menegaskan bahwa thaharah adalah elemen kunci dalam keimanan seorang Muslim.
Baca juga: Pengertian dan Jumlah Rukun Iman: Memahami Enam Pilar Fondasi Keimanan dalam Islam
Cara Menerapkan Thaharah dalam Kehidupan Sehari-hari
Untuk memahami apa itu thaharah secara praktis, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diterapkan:
- Melakukan Wudu dengan Benar: Pastikan wudu dilakukan sesuai tata cara yang diajarkan, mencakup membasuh wajah, tangan, kepala, dan kaki.
- Mandi Wajib saat Diperlukan: Lakukan mandi wajib setelah junub atau pada waktu-waktu tertentu, seperti sebelum salat Jumat.
- Menjaga Kebersihan Tubuh dan Pakaian: Rajin memotong kuku, membersihkan gigi, dan mencuci pakaian agar tetap suci.
- Membersihkan Lingkungan: Pastikan tempat salat atau lingkungan sekitar bebas dari najis.
Kesimpulan
Pengertian thaharah mencakup kebersihan fisik dan spiritual yang menjadi inti dari ajaran Islam. Thaharah adalah proses bersuci yang tidak hanya mempersiapkan seseorang untuk ibadah, tetapi juga menjaga kesehatan dan kesucian hati.
Thaharah menurut bahasa artinya kebersihan, sementara secara syariat, apa yang dimaksud dengan thaharah adalah tindakan seperti wudu, mandi wajib, dan menghilangkan najis. Dengan memahami arti thaharah dan menerapkannya, seorang Muslim dapat menjalani kehidupan yang bersih, suci, dan penuh keimanan.
Referensi: Khin, Muṣṭafā al-, Muṣṭafā Dīb al-Bughā, dan ʿAlī ash-Sharbajī. Al-Fiqh al-Manhaji. Vol. 1. Hlm. 27-28. Damascus: Darul Qalam, 1992.
الطهارة لغة: النظافة والتخلص من الأدناس حسيَّة كانت كالنجس، أو معنوية كالعيوب. يقال تطهّر بالماء: أي تنظف من الدنس، وتطهر من الحسد: أي تخلص منه. والطهارة شرعاً: فعل ما تستباح به الصلاة – أو ما في حكمها- كالوضوء لمن كان غير متوضئ، والغسل لمن وجب عليه الغسل، وإزالة النجاسة عن الثوب والبدن والمكان.
عناية الإسلام بالنظافة والطهارة:
لقد اعتنى الإسلام بالطهارة والنظافة عناية تامة، ويظهر ذلك مما يلي: 1 – الأمر بالوضوء لأجل الصلاة كل يوم عدت مرات. قال الله تعالى: {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلاةِ فاغْسِلُواْ وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُواْ بِرُؤُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَينِ} [المائدة: 6]
2 – الحضُّ على الغسل في كثير من المناسبات، قال تعالى: {وَإِن كُنتُمْ جُنُباً فَاطَّهَّرُواْ} [المائدة: 6]، وقال رسول الله – صلى الله عليه وسلم -: ” لِلهِ عَلَى كلَّ مُسْلِمٍ أَنْ يَغْتَسِلَ فيِ كُلِّ سَبْعَةِ أَيَّامِ يَوْماً يَغْسِلُ فِيهِ رَأْسِهُ وَجَسَدَهُ” [رواه البخاري: 856، ومسلم: 849].
3 – الأمر بقص الأظفار، ونظافة الأسنان، وطهارة الثياب، قال رسول الله – صلى الله عليه وسلم -: … ” خَمْسٌ مِنَ الفِطْرَةِ: الْخِتان، والاسْتِحْدَاد، َوَنْتفُ الإِبط، وَتَقْليمُ الأََْظافِر، وَقَصُّ الشَّاربِ” [رواه البخاري: 5550، ومسلم: 257]. وقال – صلى الله عليه وسلم -: ” لّوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلى أُمَّتي لأَمَرْتُهُمْ بِالسِّواكِ عِنْدَ كلِّ صَلاَةٍ” [رواه البخاري: 847، ومسلم: 252]. وفي رواية عند أحمد … [6/ 325]:
“مع كل وضوء”. [الاستحداد: هو استعمال الموسى في حلق العانة].
وقال تعالى: {وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ} [المدثر: 4]. وقال النبي – صلى الله عليه وسلم – لأصحابه: ” إِنَّكُمْ قَادِمُونَ عَلى إِخْوَانِكُمْ، فَأَصْلِحوا رِحَالَكُمْ، وَاَصْلِحُوا لباسَكم، حتى تكونوا كأنكم شامةٌ في الناس، فإن اللهَ لا يحبّ الفُحْشَ وَلا َالتَّفَحُّشَ” (1) [رواه أبو داود: 4089. وقال تعالى: {إِنَّ اللهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ} [البقرة: 222]، ولقد جعل الدين الطهارة نصف الإيمان، فقال – صلى الله عليه وسلم -: ” الطُّهور شَطْرُ الإيمان” [أخرجه مسلم: 223].