Pernahkah Anda merasakan momen hening yang sangat syahdu tepat sebelum mengakhiri sholat? Saat jari telunjuk masih menunjuk dalam tasyahud akhir, sesaat sebelum menolehkan wajah untuk salam, ada waktu emas yang sering kali terlewatkan oleh banyak orang. Padahal, para ulama menyepakati bahwa waktu ini adalah salah satu momen terbaik untuk memanjatkan doa.
Membaca doa sebelum salam dalam sholat bukan sekadar pelengkap. Ini adalah kesempatan bagi kita untuk “curhat” kepada Allah SWT sebelum kembali beraktivitas. Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas mengenai bacaan sebelum salam, mulai dari hukumnya, pilihan doanya, hingga etika durasi membacanya berdasarkan kitab fikih klasik Asna al-Matalib.
Mengapa Harus Berdoa Sebelum Salam?
Mungkin ada yang bertanya, bukankah kita sudah berdoa saat sujud? Kenapa harus ada bacaan akhir sholat lagi?
Jawabannya sederhana: karena Rasulullah ﷺ menganjurkannya. Dalam sebuah hadis riwayat Muslim yang dikutip dalam kitab Asna al-Matalib, disebutkan bahwa ketika seseorang selesai membaca tasyahud, ia dipersilakan untuk memilih doa apa saja yang ia sukai.
“Jika salah seorang dari kalian duduk dalam sholat (tasyahud), hendaklah ia membaca ‘At-Tahiyyaatu lillaah…’ sampai akhir, kemudian hendaklah ia memilih permintaan (doa) yang ia kehendaki, atau yang ia sukai.” (HR. Muslim)
Jadi, doa sesudah tahiyat akhir sebelum salam adalah momen kebebasan bagi seorang hamba. Anda boleh meminta kebaikan dunia maupun akhirat. Namun, tentu ada prioritas. Meminta keselamatan akhirat jauh lebih utama dibandingkan urusan duniawi, meskipun meminta hal duniawi (seperti rezeki atau jodoh) tetap diperbolehkan di waktu ini.
Baca juga: Pengertian Thaharah: Makna, Hukum, dan Pentingnya dalam Islam
Bacaan dan Doa Sebelum Salam Sesuai Sunnah
Meskipun kita boleh berdoa dengan bahasa Arab mengenai apa saja, menggunakan doa sebelum salam sesuai sunnah (doa ma’tsur yang diajarkan Nabi) tentu lebih berkah dan utama. Berikut adalah beberapa pilihan bacaan setelah tahiyat akhir sebelum salam yang sangat dianjurkan:
1. Doa Perlindungan dari Empat Perkara (Fitnah Dajjal)
Doa terhindar dari dajjal sebelum salam adalah salah satu doa yang paling populer dan sangat ditekankan. Karenanya banyak orang mencari doa sebelum salam dajjal karena betapa dahsyatnya fitnah tersebut di akhir zaman.
Lafal Arab: اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
Latin: Allahumma inni a’udzu bika min ‘adzabil qabri wa min ‘adzabin nari wa min fitnatil mahya wal mamati wa min fitnatil masihid dajjal.
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, siksa neraka, fitnah hidup dan mati, serta dari fitnah Al-Masih Ad-Dajjal.”
Membaca doa setelah tasyahud ini secara rutin akan menjadi benteng spiritual kita menghadapi ujian iman yang berat.
2. Doa Mohon Ampunan dan Kasih Sayang
Doa ini diajarkan oleh Rasulullah ﷺ kepada sahabat terdekat beliau, Abu Bakar Ash-Shiddiq. Jika Anda mencari doa setelah tasyahud akhir sebelum salam yang menyentuh hati dan mengakui kelemahan diri, ini adalah pilihan tepat.
Lafal Arab: اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا وَلَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِي إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Latin: Allahumma inni zholamtu nafsi zhulman katsiran wa la yaghfirudz dzunuba illa anta faghfirli maghfiratan min ‘indika warhamni innaka antal ghafurur rahim.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku dengan kezaliman yang banyak, dan tidak ada yang mengampuni dosa kecuali Engkau. Maka ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu dan sayangilah aku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
3. Doa Berlindung dari Dosa dan Utang
Sering kali kita merasa hidup sempit karena beban utang atau dosa yang menumpuk. Rasulullah ﷺ mengajarkan bacaan sebelum salam khusus untuk masalah ini:
Lafal Arab: اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ
Latin: Allahumma inni a’udzu bika minal ma’tsami wal maghram.
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari berbuat dosa dan terlilit utang.”
4. Doa Sapu Jagat (Kebaikan Dunia Akhirat)
Bolehkah membaca doa sapu jagat? Tentu saja. Ini termasuk bacaan setelah tahiyat akhir sebelum salam yang paling ringkas namun padat makna.
Lafal Arab: رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Latin: Rabbana atina fid dunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzaban nar.
Etika dan Durasi: Bolehkah Berlama-lama?
Poin ini sering membingungkan banyak orang. Apakah kita boleh berlama-lama membaca doa sebelum salam dalam sholat?
Berdasarkan penjelasan Syekh Zakariyya al-Ansari, ada aturan main yang perlu kita perhatikan agar sholat kita tetap harmonis, terutama saat berjamaah.
Jika Anda Menjadi Imam
Bagi seorang Imam, dimakruhkan memanjangkan doa melebihi durasi tasyahud dan shalawat jika tanpa persetujuan makmum. Mengapa? Karena tugas Imam adalah meringankan sholat bagi makmumnya. Jangan sampai makmum merasa gelisah karena Imam diam terlalu lama sebelum salam. Cukup baca yang pokok-pokok saja, seperti doa perlindungan dari Dajjal.
Jika Sholat Sendiri (Munfarid)
Nah, di sinilah letak keleluasaannya. Jika Anda sholat sendirian (munfarid), pendapat yang kuat dalam mazhab Syafi’i—seperti yang ditegaskan dalam kitab Al-Umm dan Al-Majmu’—adalah Anda boleh memanjangkan doa sepuasnya.
Anda bisa mengulang-ulang doa terhindar dari dajjal sebelum salam, meminta ampunan untuk orang tua, atau meminta hajat spesifik lainnya. Selama tidak sampai membuat Anda lupa rakaat atau bingung, silakan nikmati momen bermesraan dengan Sang Pencipta ini. Bahkan Imam Syafi’i menyebutkan bahwa jika sholat sendiri tapi doanya terlalu pendek (kurang dari durasi tasyahud), itu justru kurang disukai.
Naskah Asli Referensi
Sebagai bentuk amanah ilmiah, berikut adalah naskah asli dari kitab Asna al-Matalib Juz 1, halaman 470-472 yang menjadi rujukan artikel ini:
(ويستحب الدعاء بعدها) أي بعد الصلاة عليه وعلى آله في التشهد الأخير (بما شاء) مما يتعلق بالآخرة والدنيا نحو اللهم ارزقني جارية حسناء (٥) لخبر «إذا قعد أحدكم في الصلاة فليقرأ التحيات لله إلى آخرها ثم ليتخير من المسألة ما شاء، أو أحب» (٦) رواه مسلم وروى البخاري «ثم ليتخير من الدعاء أعجبه» (١). إليه فيدعو به (و) الدعاء (بما يتعلق بالآخرة أفضل) مما يتعلق بالدنيا لأنه المقصود الأعظم (والدعاء المأثور) بالمثلثة أي المنقول عن النبي صلى الله عليه وسلم (أفضل) من غيره ومنه اللهم اغفر لي ما قدمت وما أخرت (٢) (٣) وما أسررت وما أعلنت وما أسرفت وما أنت أعلم به مني أنت المقدم وأنت المؤخر لا إله إلا أنت
ومنه اللهم إني أعوذ بك من عذاب القبر ومن عذاب النار ومن فتنة المحيا، والممات ومن فتنة المسيح الدجال (٤) (٥)
ومنه اللهم إني أعوذ بك من المأثم، والمغرم (٦)
ومنه إني ظلمت نفسي ظلما كثيرا ولا يغفر الذنوب إلا أنت فاغفر لي مغفرة من عندك وارحمني إنك أنت الغفور الرحيم (٧)
(وليكن) دعاؤه (أقل من التشهد، والصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم) (٨)؛ لأنه تبع لهما والذي في المنهاج كأصله يسن أن (٩) لا يزيد عليهما، فإن زاد لم يضر (و)، لكن (يكره للإمام تطويله) بغير رضا المأمومين…
وما شمله كلامه كأصله من أن المنفرد يستحب أن يكون دعاؤه أقل من التشهد، والصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم خلاف ما في كتب المذهب فإن الذي فيها أنه يطيل ما أراد ما لم يخف وقوعه به في سهو جزم به خلائق لا يحصون ونص عليه في الأم وقال، فإن لم يزد على التشهد، والصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم كرهت ذلك، وقد جزم بذلك النووي في مجموعه فإنه ذكر النص ولم يخالفه نبه على ذلك في المهمات
Penutup
Momen sebelum salam adalah detik-detik berharga dalam ibadah kita. Jangan biarkan ia berlalu begitu saja dengan terburu-buru menoleh ke kanan dan ke kiri. Sempatkanlah membaca bacaan sebelum salam, mintalah perlindungan dari fitnah dunia dan akhirat.
Semoga dengan mengamalkan doa setelah tasyahud ini, kualitas sholat kita meningkat dan doa-doa kita lebih mudah menembus langit. Selamat mengamalkan!
