Apa itu tafakur? Dalam bahasa Arab, tafakur artinya merenung atau berpikir mendalam untuk memahami hakikat sesuatu. Pengertian tafakur secara sederhana adalah proses menggunakan akal dan hati untuk merenungi tanda-tanda kebesaran Allah, nikmat-Nya, atau kekurangan diri sendiri.
Tafakur artinya dalam Islam adalah aktivitas spiritual yang mengarahkan pikiran dan hati untuk mendekat kepada Allah, memperkuat iman, dan meningkatkan kesadaran spiritual. Dalam Al-Qur’an, Allah sering memerintahkan umat-Nya untuk bertafakur, seperti dalam Surah Ali Imran ayat 191, yang menyebutkan orang-orang yang merenungi ciptaan langit dan bumi.
Artikel ini akan membahas tafakur dalam Islam adalah apa, jenis-jenisnya, serta bagaimana cara melakukannya dengan benar. Mari kita pelajari lebih lanjut!
Tafakur dalam Islam Adalah
Tafakur adalah aktivitas merenung yang melibatkan akal dan hati secara bersamaan. Dalam Islam, tafakur dalam Islam adalah cara untuk mengenal Allah melalui ciptaan-Nya, memahami nikmat-Nya, dan melakukan introspeksi diri. Menurut kitab Kasyifah as-Saja halaman 12, para ulama menyebutkan bahwa tafakur memiliki lima aspek utama, yang masing-masing menghasilkan dampak spiritual tertentu. Tafakur bukan sekadar berpikir, tetapi sebuah ibadah yang dapat meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan kepekaan hati.
Keutamaan tafakur sangat besar. Ia membantu seseorang untuk lebih bersyukur, takut kepada azab Allah, dan termotivasi untuk berbuat baik. Dengan bertafakur, seseorang dapat menemukan kedamaian batin dan tujuan hidup yang lebih jelas.
5 Macam Tafakur dalam Islam
Berdasarkan Kasyifah as-Saja halaman 12, berikut adalah lima macam tafakur dalam Islam:
Tafakur Alam
Tafakur alam artinya merenungi ciptaan Allah di alam semesta, seperti langit, bumi, laut, atau makhluk hidup, untuk mengenal kebesaran dan keagungan-Nya. Tafakur alam adalah salah satu bentuk tafakur yang dianjurkan dalam Al-Qur’an, seperti dalam Surah Al-Baqarah ayat 164 yang menyebutkan tanda-tanda Allah dalam pergantian siang dan malam. Dengan merenungi alam, seseorang akan semakin kagum pada kekuasaan Allah dan termotivasi untuk taat dan menambah keyakinan akan kebesaran Allah.
Tafakur terhadap Nikmat Allah
Merenungi berbagai nikmat Allah, seperti kesehatan, keluarga, atau rezeki, akan menumbuhkan rasa cinta dan syukur kepada-Nya. Tafakur ini membantu kita menghargai apa yang telah diberikan Allah dan mendorong untuk memanfaatkan nikmat tersebut dalam ketaatan.
Tafakur terhadap Janji Allah
Merenungi janji Allah, seperti surga atau pahala bagi orang yang berbuat baik, memunculkan rasa rindu untuk mendapatkan rahmat-Nya. Tafakur ini memotivasi seseorang untuk beramal saleh dan menjalani hidup sesuai perintah Allah.
Tafakur terhadap Ancaman Allah
Merenungi peringatan Allah, seperti azab atau neraka bagi pelaku dosa, menimbulkan rasa takut yang mendorong seseorang untuk menjauhi maksiat. Tafakur ini membantu menjaga diri dari perbuatan dosa dan meningkatkan kewaspadaan spiritual.
Tafakur Diri
Tafakur diri adalah merenungi kekurangan, kesalahan, atau kelalaian diri dalam menjalankan ketaatan kepada Allah. Tafakur ini menghasilkan rasa malu yang mendorong perbaikan diri. Dalam Kasyifah as-Saja, rasa malu ini digambarkan sebagai “anqabad” (menyusut) dan “inzawa” (menjauh dari kesalahan).
Berikut kutipan asli dari Kasyifah as-Saja halaman 12:
“فائدة: قال جمهور العلماء: إن التفكر على خمسة أوجه: إما في آيات الله ويلزمه التوجه إليه واليقين به، أو في نعمة الله ويتولد عنه المحبة، أو في وعد الله ويتولد عنه الرغبة، أو في وعيد الله ويتولد عنه الرهبة، أو في تقصير النفس عن الطاعة ويتولد عنه الحياء بالفتح والمد وهو الانقباض والانزواء.”
Manfaat Tafakur Diri
Menurut Kasyifah as-Saja, Ahmad bin ‘Athaillah berkata:
“من علامات موت القلب عدم الحزن على ما فاتك من الطاعات وترك الندم على ما فعلته من وجود الزلات”
Artinya, tanda matinya hati adalah tidak merasa sedih atas ketaatan yang terlewat dan tidak menyesali dosa yang dilakukan. Tafakur diri membantu meningkatkan kesadaran diri, memotivasi untuk bertaubat, dan mendorong perbaikan akhlak. Dengan merenungi kekurangan, seseorang akan lebih berhati-hati dalam bertindak dan berusaha menjadi hamba yang lebih baik.
Contoh Tafakur
Berikut adalah beberapa contoh tafakur yang mudah dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari:
- Tafakur alam: Mengamati bintang di malam hari dan memikirkan kebesaran Allah yang menciptakan alam semesta.
- Tafakur nikmat: Merenungi nikmat sehat saat bangun pagi, lalu bersyukur dengan berdoa atau bersedekah.
- Tafakur janji Allah: Membaca ayat tentang surga, lalu berdoa agar termotivasi untuk beramal saleh.
- Tafakur ancaman Allah: Merenungi ayat tentang azab, seperti kisah kaum terdahulu, untuk menjauhi dosa.
- Tafakur diri: Menyediakan waktu di malam hari untuk mengevaluasi perbuatan sehari-hari, misalnya, apakah sholat dilakukan dengan khusyuk atau ada kesalahan yang perlu diperbaiki.
Cara dan Keutamaan Bertafakur
Bertafakur artinya melatih diri untuk merenung secara rutin dan mendalam sebagai bentuk ibadah. Bertafakur adalah proses aktif yang melibatkan pikiran dan hati untuk mendekat kepada Allah. Caranya bisa dilakukan dengan:
- Menyediakan waktu khusus, seperti setelah sholat atau di malam hari.
- Memilih tempat yang tenang untuk fokus merenung.
- Membaca Al-Qur’an atau mengamati alam sebagai pemicu tafakur.
Keutamaan bertafakur sangat besar. Dalam Kasyifah as-Saja, Syekh Nawawi al-Bantani mengutip pernyataan Ahmad bin ‘Athaillah dalam Hikam:
“الحزن على فقدان الطاعات في الحال مع عدم النهوض أي الارتفاع إليها في المستقبل من علامات الاغترار1.”
Artinya, kesedihan atas ketaatan yang terlewat tanpa usaha memperbaiki diri adalah tanda tertipu. Ini menunjukkan bahwa tafakur yang benar harus diikuti dengan tindakan nyata.
Manfaat bertafakur meliputi:
- Memperkuat iman dan ketakwaan.
- Menumbuhkan rasa syukur dan cinta kepada Allah.
- Membantu mengenali kekurangan diri dan mendorong taubat.
- Memberikan ketenangan hati dan kejernihan pikiran.
Penutup
Tafakur adalah ibadah yang sederhana namun mendalam, yang membantu kita mendekat kepada Allah melalui perenungan terhadap ciptaan-Nya, nikmat-Nya, janji, ancaman, dan kekurangan diri. Dengan memahami arti tafakur dan mempraktikkan lima macam tafakur dalam Islam, kita dapat meningkatkan kualitas spiritual dan hidup lebih bermakna.
Mulailah bertafakur dari hal-hal kecil, seperti merenungi ciptaan Allah di sekitar kita atau mengevaluasi perbuatan sehari-hari. Yuk, biasakan tafakur untuk hati yang lebih hidup dan dekat dengan Allah!
Catatan Kaki & Referensi
- Muhammad bin ʿUmar Nawawī al‑Jāwī al‑Bantānī, Kāshifat as‑Sajā fī Sharḥ Safīnat al‑Najā, versi digital (Maktabah al‑Shāmilah ad‑Dzahabiyyah, diakses melalui Ketabonline), hlm. 12. ↩︎