Rukun haji dan umrah
Ilustrasi Rukun Haji dan Umrah. Made by AI

Memahami Rukun Haji dan Umrah: Pilar Ibadah di Tanah Suci

Rukun haji dan umrah adalah rangkaian amalan wajib yang harus dilakukan agar ibadah haji dan umrah dianggap sah. Rukun haji adalah lima amalan, sementara rukun umrah ada empat, yang keduanya harus dilakukan dengan tertib rukun haji dan tertib rukun umrah.

Artikel ini menjelaskan rukun haji ada berapa, hingga rincian rukun umrah berdasarkan dalil syariat dan teks asli dari kitab at-Tadhhīb fī Adillah Matn al-Ghāyah wa at-Taqrīb. Dengan memahami urutan rukun haji dan urutan rukun umrah, umat Islam dapat melaksanakan ibadah dengan benar dan penuh keikhlasan.

Rukun Haji

Rukun haji adalah lima amalan wajib: ihram, wukuf di Arafah, tawaf, sa’i, dan mencukur rambut. Berikut penjelasan masing-masing rukun berdasarkan dalil dan teks referensi asli:

Baca juga: Pengertian Haji: Makna, Hukum, dan Peran Pentingnya sebagai Rukun Islam Kelima

1. Ihram dan Niat Ihram Haji

Rukun haji yang pertama adalah ihram, yaitu niat memasuki ibadah haji disertai dengan mengenakan pakaian ihram. Niat ihram haji diucapkan di hati, biasanya di miqat, seperti “Labbaik Allahumma hajjan” (Aku sambut panggilan-Mu ya Allah untuk haji). Teks asli dari at-Tadhhīb (hal. 110) menyebutkan:

وهو عند الإطلاق: نية الدخول في حج أو عمرة، قال في المصباح المنير: أحرم الشخص نوى الدخول في حج أو عمرة، ومعناه: أدخل نفسه في شيء حرم عليه به ما كان حلالاً له. والمراد به هنا الدخول، لذكر المصنف النية معه.

Terjemahan: Ihram secara umum adalah niat memasuki haji atau umrah. Dalam Misbah al-Munir disebutkan: “Seseorang dikatakan ihram ketika berniat memasuki haji atau umrah, yang berarti ia memasukkan dirinya ke dalam keadaan yang membuat hal-hal yang mulanya halal menjadi haram baginya.” Yang dimaksud di sini adalah memasuki ibadah, karena penulis menyebutkan niat bersamaan dengan ihram.
Ihram menandakan dimulainya ibadah, di mana larangan seperti memotong rambut atau menggunakan wewangian berlaku.

Baca juga: Niat Ihram untuk Haji dan Umrah

2. Wukuf di Arafah

Wukuf di Arafah adalah rukun inti haji, dilakukan pada 9 Dzulhijjah. Teks asli dari at-Tadhhīb (hal. 110) menyebutkan:

لقوله صلى الله عليه وسلم: (الحَج عَرَفةُ، من جاء ليلة جَمعْ قبل طلوع الفجر فقد أدرك الحج). رواه الترمذي (٨٩٩) وأبو داود (١٩٤٩) وغيرهما. [جمع: مزدلفة، سميت بذلك لاجتماع الناس فيها].

Terjemahan: Berdasarkan sabda Nabi SAW: “Haji adalah Arafah. Barang siapa tiba pada malam Muzdalifah sebelum terbit fajar, maka ia telah mendapatkan haji.” (HR. Tirmidzi 899, Abu Dawud 1949, dan lainnya). [Jam’: Muzdalifah, dinamakan demikian karena berkumpulnya orang-orang di sana].
Wukuf di Arafah adalah momen spiritual di mana jamaah berdoa dan memohon ampunan. Ketidakhadiran di Arafah membatalkan haji.

3. Tawaf Haji (Tawaf Ifadah)

Tawaf haji atau tawaf ifadah adalah mengelilingi Ka’bah tujuh putaran setelah wukuf. Teks asli dari at-Tadhhīb (hal. 110):

لقوله تعالى: ” وَليَطوَفُوا بالْبَيْت العَتيقِ ” / الحج: ٢٩/. والإجماع على أن المراد به طواف الإفاضَة. [اَلعتيقَ: المتقدم في الزمان]

Terjemahan: Berdasarkan firman Allah SWT: “Dan hendaklah mereka melakukan tawaf di sekitar Baitul Atiq” (QS. Al-Hajj: 29). Dan terdapat ijma’ bahwa yang dimaksud adalah tawaf ifadah. [Al-Atiq: Yang telah ada sejak dahulu kala].
Tawaf ifadah dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah atau setelahnya, berbeda dengan tawaf umrah yang khusus untuk umrah.

4. Sa’i Antara Shafa dan Marwah

Sa’i antara Shafa dan Marwah adalah berjalan bolak-balik tujuh kali antara ked bukit tersebut. Teks asli dari at-Tadhhīb (hal. 110):

لخبر الدارقطني (١/ ٢٧٠) وغيره بسند صحيح: أنه صلى الله عليه وسلم: استقبل الناس في المسعى وقال: (اسْعُوا، فَإن اللهَ تعالى كَتب عَلَيكُم السعي). وروي البخاري (١٥٦٥) عن ابن عمر رضي الله عنه…

Terjemahan: Berdasarkan hadis Ad-Daruquthni (1/270): Nabi SAW bersabda: “Lakukanlah sa’i, karena Allah telah mewajibkannya atas kalian.” Dan Bukhari (1565) dari Ibnu Umar RA: Nabi melakukan sa’i setelah tawaf, lalu membaca: “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah teladan yang baik” (QS. Al-Ahzab: 21).
Sa’i antara Shafa dan Marwah merupakan bagian dari tertib rukun haji yang wajib.

5. Mencukur Rambut Haji dan Tahallul Haji

Mencukur rambut haji atau tahallul haji adalah rukun penutup. Teks asli dari at-Tadhhīb (hal. 110):

لبعض الرأس، أو التقصير. روى البخاري (١٦٩) ومسلم (١٣٠٥)… عن أنس بن مالك رضي الله عنه: أن رسول الله صلى الله عليه وسلم… قال للحلاق: (خُذ)… والحلق للرجال أفضل من التقصير…1

Terjemahan: Mencukur sebagian kepala atau memendekkannya. Bukhari (169), Muslim (1305): Dari Anas bin Malik RA, Nabi berkata kepada tukang cukur: “Cukurlah!”

… Mencukur lebih utama bagi laki-laki…
Halq (mencukur) lebih utama bagi laki-laki, sementara taqshir (memendekkan) diperbolehkan, menandakan tahallul haji.

Rukun Umrah

Rukun umrah ada empat: ihram, tawaf, sa’i, dan mencukur atau memendekkan rambut. Berikut rinciannya berdasarkan teks asli:

1. Ihram dan Niat Ihram Umrah

Rukun umrah dimulai dengan ihram, yaitu niat ihram umrah seperti “Labbaik Allahumma umratan”. Teks asli dari at-Tadhhīb (hal. 110, sebagaimana di atas untuk ihram haji) menjelaskan ihram sebagai niat memasuki ibadah dengan larangan tertentu.

2. Tawaf Umrah

Tawaf umrah adalah mengelilingi Ka’bah tujuh putaran. Teks asli dari at-Tadhhīb:

روى البخاري (١٥٦٨) عن جابر رضي الله عنه قال: فأمر النبي صلى الله عليه وسلم أصحابه أنْ يجعلوها عمرة، ويَطُوفُوا، ثم يُقَصرُوا وَيَحلوا.

Terjemahan: Bukhari (1568) dari Jabir RA: Nabi memerintahkan sahabatnya untuk menjadikan ibadah mereka sebagai umrah, melakukan tawaf, memendekkan rambut, lalu tahallul.
Tawaf umrah berbeda dengan tawaf ifadah karena dilakukan khusus untuk umrah.

3. Sa’i Antara Shafa dan Marwah

Sa’i antara Shafa dan Marwah dalam umrah sama dengan haji. Teks asli (sebagaimana di atas untuk sa’i haji) menyebutkan kewajiban sa’i berdasarkan hadis Ad-Daruquthni dan Bukhari.

4. Mencukur Rambut Umrah dan Tahallul Umrah

Mencukur rambut umrah atau tahallul umrah adalah langkah penutup. Teks asli dari at-Tadhhīb:

والحلق أو التقصير في أحد القولين (١)… والتقصير للنساء أفضل، ويكره لها الحلق لقوله صلى الله عليه وسلم: (ليسَ عَلى النِّسَاءِ الحلقُ، إنمَا عَلى النساءِ التقْصِير) رواه الترمذي (١٩٨٤، ١٩٨٥)…

Terjemahan: Mencukur atau memendekkan rambut menurut salah satu pendapat… Memendekkan lebih utama bagi wanita, dan mencukur dimakruhkan, berdasarkan sabda Nabi SAW: “Tidak ada kewajiban mencukur bagi wanita, hanya memendekkan” (HR. Tirmidzi 1984, 1985).
Halq atau taqshir diizinkan, tetapi wanita hanya wajib taqshir.

Pentingnya Tertib Rukun Haji dan Umrah

Tertib rukun haji dan tertib rukun umrah adalah kunci keabsahan ibadah. Urutan rukun haji adalah ihram, wukuf, tawaf, sa’i, dan tahallul. Urutan rukun umrah adalah ihram, tawaf, sa’i, dan tahallul. Ketidakpatuhan terhadap urutan ini dapat memengaruhi keabsahan ibadah.

Penutup

Rukun haji dan umrah adalah pilar utama ibadah yang harus dipahami setiap muslim. Dengan mengikuti urutan rukun haji dan urutan rukun umrah serta dalil-dalilnya, jamaah dapat menjalankan ibadah dengan benar.

Niat ihram haji dan niat ihram umrah menjadi langkah awal, diikuti oleh wukuf di Arafah, tawaf ifadah atau tawaf umrah, sa’i antara Shafa dan Marwah, hingga tahallul haji atau tahallul umrah. Semoga artikel ini menjadi panduan lengkap bagi Anda.

  1. Muṣṭafā Dīb al-Bughā, at-Tadhhīb fī Adillah Matn al-Ghāyah wa at-Taqrīb al-Mashhūr bi Matn Abī Shujāʿ fī al-Fiqh al-Shāfiʿī (Damascus–Beirut: Dār Ibn Kathīr, 1989), 110. ↩︎