Doa Nabi Muhammad untuk Terhindar dari Ain: Perlindungan dari Pandangan Jahat yang Nyata
Doa Nabi Muhammad untuk Terhindar dari Ain. Made by AI

Doa Nabi Muhammad untuk Terhindar dari Ain: Perlindungan dari Pandangan Jahat yang Nyata

Pernahkah Anda merasa tidak nyaman atau bahkan sakit setelah seseorang menatap Anda dengan kekaguman berlebihan, atau seolah ada “sesuatu” yang tidak beres? Bisa jadi Anda atau orang terdekat Anda telah terkena ain.

Apa Itu Ain (Mata Jahat)? Pahami untuk Lindungi Diri

Pengertian penyakit ain sering disebut sebagai ‘mata jahat’ atau pandangan dengki. Ini bukan sekadar mitos, tapi suatu kenyataan yang diakui dalam ajaran Islam. Ain adalah pandangan yang disertai rasa kagum yang bisa membawa bahaya atau kemudaratan bagi yang dipandang, terkadang pandangan ini bercampur dengan dengki dari orang berwatak buruk. Bahkan, pandangan kagum dari orang yang saleh pun bisa berpotensi menimbulkan ain jika tidak diiringi dengan doa perlindungan.

Pentingnya perlindungan spiritual dari ain tak bisa diremehkan. Dampaknya bisa bermacam-macam, mulai dari sakit fisik, rezeki seret, hingga berbagai masalah lain. Lalu, bagaimana cara kita melindungi diri dan orang-orang tersayang dari bahaya ini? Jawabannya ada pada ajaran Nabi Muhammad ﷺ.

Ain dalam Islam: Ancaman yang Perlu Diwaspadai

Dalam Islam, hadits tentang penyakit ain menegaskan bahwa ain itu nyata. Nabi Muhammad ﷺ bersabda, “Ain itu nyata (benar adanya).” Riwayat lain bahkan menyebutkan bahwa setan dan kedengkian manusia ikut berperan dalam terjadinya ain. Ini menunjukkan bahwa ain bukan hanya fenomena psikologis, tapi juga memiliki dimensi spiritual.

Teks Asli dari Al-Bahr Al-Muhith At-Tsajjaj (Juz 35, Hlm. 711-712):

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ- رضي الله عنهما – (عَنِ النَّبِيِّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -) أنه (قَالَ: “الْعَيْنُ حَقٌّ) قال في “الفتح” عند قوله: “بابُ رقية العين”: أي: رقية الذي يصاب بالعين، تقول: عِنتُ الرجلَ: أصبته بعَيْنك، فهو مَعِين، ومعيون، ورجل عائن، ومعيان، وعَيُون، والعين: نَظَرٌ باستحسان مشوب بحسمد من خبيث الطبع، يحصل للمنظور منه ضرر.

وقد وقع عند أحمد من وجه آخر عن أبي هريرة – رضي الله عنه -، رفعه: العينُ حقٌّ، ويحضرها الشيطان، وحسد ابن آدم.

وقد أشكل ذلك على بعض الناس، فقال: كيف تعمل العين من بُعْد، حتى يحصل الضرر للمعيون؟

والجواب: أن طبائع الناس تختلف، فقد يكون ذلك من سُمّ يَصِل من عين العائن في الهواء إلى بدن المعيون. وقد نُقل عن بعض من كان مِعيانًا أنه قال: إذا رأيت شيئًا يُعجبني وجدت حرارة تخرج من عيني. ويقرب ذلك بالمرأة الحائض، تضع يدها في إناء اللبن، فيفسد، ولو وضَعَتْها بعد طهرها لَمْ يفسد، وكذا تدخل البستان، فتضرّ بكثير من الغروس من غير أن تمسها يدها1.

Penjelasan: Bagaimana ain bisa berdampak? Para ulama menjelaskan bahwa ain bisa bekerja dari jarak jauh. Bisa jadi ada ‘energi’ atau ‘racun’ yang tidak terlihat keluar dari mata orang yang hasad atau kagum berlebihan, lalu mengenai orang yang dipandang.

Bahkan, ada yang merasakan panas keluar dari matanya saat melihat hal yang mengagumkan. Analogi dengan wanita haid yang bisa merusak susu atau tanaman tanpa menyentuhnya juga digunakan untuk menunjukkan adanya pengaruh tak terlihat. Kisah-kisah nyata tentang orang yang tiba-tiba sakit atau hartanya rusak setelah dipuji tanpa doa keberkahan, menjadi bukti nyata dampaknya.

Maka dari itu, kita perlu tahu bagaimana cara membentengi diri. Salah satu cara paling utama adalah dengan mengamalkan doa Nabi Muhammad untuk terhindar dari ain.

Doa Nabi Muhammad untuk Terhindar dari Ain

Nabi Muhammad ﷺ mengajarkan beberapa doa perlindungan dari ain. Doa-doa ini tidak hanya melindungi dari bahaya ain, tetapi juga menanamkan kesadaran bahwa segala kekuatan dan kebaikan berasal dari Allah SWT.

Doa untuk Perlindungan Anak (Hasan dan Husain)

Doa Nabi Muhammad untuk Terhindar dari Ain. Made by AI
Doa Nabi Muhammad untuk Terhindar dari Ain. Made by AI

Salah satu doa penyakit ain untuk anak yang paling terkenal adalah doa yang dibacakan Nabi Muhammad ﷺ untuk cucu-cucunya, Hasan dan Husain.

Teks Asli dari Al-Adzkar (Hlm. 319, Hadis 966):

٩٦٦ – وروينا في ” صحيح البخاري ” حديث ابن عباس أن النبي (صلى الله عليه وسلم) كان يُعوِّذ الحسن والحسين: ” أُعِيذُكُما بِكَلِماتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطانٍ وَهامَّةِ وَمِنْ كُلّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ، ويقول: إنَّ أباكُما كانَ يعوّذ بهما إسماعيلَ وإسحاقَ

Lafadz doa penyakit ain arab:

أُعِيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ

Doa penyakit ain latin:

“U’iidzukumaa bikalimaatillaahit taammati min kulli syaithoonin wa haammatin wa min kulli ‘ainin laammatin.”

Doa penyakit ain dan artinya:

“Aku melindungi kalian berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari setiap setan dan binatang berbisa, serta dari setiap ain yang membawa bencana (keburukan).”

Sumber Hadits: Hadis ini diriwayatkan dalam Shahih Al-Bukhari dari Ibnu Abbas RA. Nabi ﷺ juga menyebutkan bahwa doa ini dulunya digunakan oleh Nabi Ibrahim AS untuk meruqyah Ismail dan Ishaq AS.

Doa Saat Melihat Sesuatu yang Mengagumkan

Ini adalah doa agar tidak terkena ain dari pandangan kita sendiri, atau agar pandangan kita tidak membahayakan orang lain:

Teks Asli dari Al-Adzkar (Hlm. 319-320, Hadis 967 & 968):

٩٦٧ – وروينا في كتاب ابن السني عن سعيد بن حكيم (١) رضي الله عنه قال: كان النبي (صلى الله عليه وسلم) إذا خافَ أن يُصيبَ شيئاً بعينه قال: ” اللََّهُمَّ بارِكْ فِيهِ وَلا تَضُرّهُ

. ٩٦٨ – وروينا فيه عن أنس رضي الله عنه أن رسول الله (صلى الله عليه وسلم) قال: مَنْ رأى شَيْئاً فَأعْجَبَهُ فَقالَ: ما شاءَ اللَّهُ لا قُوَّةَ إِلاَّ باللَّهِ لَمْ يَضُرَّه2

Lafadz doa penyakit ain bahasa arab:

اللَّهُمَّ بَارِكْ فِيهِ وَلاَ تَضُرَّهُ

Lafadz doa penyakit ain latin:

Allâhumma bârik fîhi wa lâ tadlurroh

Artinya: “Ya Allah, berkahilah dia dan jangan Engkau mudaratkan dia.”

Sumber Hadits: Diriwayatkan oleh Ibnu As-Sunni dari Sa’id bin Hakim RA.

Atau mengucapkan:

Lafadz doa penyakit ain arab:

مَا شَاءَ اللَّهُ لاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ

Lafadz doa penyakit ain latin dan terjemah:

“Maa syaa Allahu laa quwwata illaa billaah”

Artinya: “Apa yang dikehendaki Allah (akan terjadi), tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.”

Sumber Hadits: Diriwayatkan oleh Ibnu As-Sunni dari Anas RA.

Ini adalah doa terhindar dari ain yang sangat dianjurkan.

Doa Ketika Melihat Diri Sendiri atau Harta

Jika Anda melihat sesuatu yang mengagumkan pada diri Anda atau harta Anda, penting untuk segera mendoakan keberkahan:

Teks Asli dari Al-Adzkar (Hlm. 320, Hadis 969 & 970):

٨٦٩ – وروينا فيه عن سهل بن حُنيف رضي الله عنه قال: قال رسول الله (صلى الله عليه وسلم) : ” إذَا رأى أحَدُكُمْ ما يُعْجِبُهُ في نَفْسِهِ أوْ مَالِهِ فَلْيُبَرّكْ عَلَيْهِ، فإنَّ العَيْنَ حَقُّ “

. ٩٧٠ – وروينا فيه عن عامر بن ربيعة رضي الله عنه قال: قال رسول الله (صلى الله عليه وسلم) : ” إِذَا رأى أحدُكم من نفسِه ومالِه وأعْجَبَهُ ما يُعْجِبُهُ فَلْيَدْعُ بالبَرَكَةِ ” (٤) .

Poin hadits: فَلْيُبَرّكْ عَلَيْهِ

Artinya: “Maka hendaklah ia mendoakan keberkahan atasnya.”

Sumber Hadits: Diriwayatkan oleh Ibnu As-Sunni dari Sahl bin Hunaif RA dan Amir bin Rabi’ah RA. Hadis ini menegaskan kembali bahwa ain itu nyata. Ini adalah doa penyakit ain untuk diri sendiri dan harta Anda.

Doa Perlindungan Umum dari Ain

Ada pula doa dijauhkan dari ain yang diajarkan Allah kepada seorang Nabi yang kaumnya terkena ain dari pandangannya sendiri:

Teks Asli dari Al-Adzkar (Hlm. 320, Riwayat 971):

٩٧١ – وذكر الإِمامُ أبو محمد القاضي حسين من أصحابنا رحمهم الله في كتابه ” التعليق ” في المذهب قال: نظرَ بعضُ الأنبياء (٥) صلواتُ الله وسلامُه عليهم أجمعين إلى قومه يوماً فاستكثَرهم وأعجبُوه، فماتَ منهم في ساعة سبعون ألفاً، فأوحى الله سبحانه وتعالى إليه: أنَّكَ عِنْتَهُمْ، وَلَوْ أنَّكَ إذْ عِنْتَهُمْ حَصَّنْتَهُمْ لَمْ يَهْلِكُوا، قال: وبأي شئ أُحَصّنُهُمْ؟ فأوحى الله تعالى إليه: تقولُ: حَصَّنْتُكُمْ بِالحَيّ القَيُّومِ الَّذي لاَ يَمُوتُ أَبَدَاً، وَدَفَعْتَ عَنْكُمُ السُّوءَ بِلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ العَلِيّ العَظيمِ “. قال المعلّق عن القاضي حسين: وكان عادة القاضي رحمه الله إذا نظرَ إلى أصحابه فأعجبَه سَمْتُهم وحسنُ حالهم، حصَّنهم بهذا المذكور، والله أعلم.

Lafadz doa perlindungan dari ain Arab:

حَصَّنْتُكُمْ بِالحَيّ القَيُّومِ الَّذِي لاَ يَمُوتُ أَبَدَاً، وَدَفَعْتَ عَنْكُمُ السُّوءَ بِلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ العَلِيّ العَظيمِ

Doa perlindungan dari ain latin:

“Hashshantukum bil-Hayyil Qayyuumil-ladzii laa yamuutu abadaa, wa dafa’tu ‘ankumus-suu’a bilaa hawla wa laa quwwata illaa billaahil ‘Aliyyil ‘Adzhiim”

Artinya: “Aku membentengi kalian dengan Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri yang tidak pernah mati selamanya, dan aku menolak keburukan dari kalian dengan tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.”

Cara Mengamalkan Doa agar Manfaatnya Maksimal

Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari doa perlindungan dari ain, perhatikan hal-hal berikut:

  • Niat Tulus: Bacalah doa dengan niat tulus memohon perlindungan kepada Allah.
  • Waktu yang Tepat:
    • Doa penyakit ain untuk anak: Bacakan setiap pagi dan sore, sebelum tidur, atau saat melihat anak dalam kondisi yang sangat menggemaskan.
    • Doa agar tidak terkena ain (saat kagum): Segera ucapkan “Masya Allah, la quwwata illa billah” atau “Allahumma barik fihi wa la tadharruhu” saat melihat sesuatu yang membuat takjub, baik itu orang lain, benda, atau bahkan diri sendiri.
    • Doa terhindar dari ain dan hasad: Bacakan sebagai zikir pagi dan petang, atau saat merasa khawatir akan pandangan buruk orang lain.
  • Keyakinan Penuh: Yakinlah bahwa Allah adalah sebaik-baik pelindung.

Kisah dan Testimoni Perlindungan dari Ain

Banyak kisah tentang bagaimana doa terhindar dari ain telah melindungi orang-orang. Salah satunya adalah kisah seorang qadhi (hakim) bernama Imam Abu Muhammad Al-Qadhi Husain. Beliau terbiasa membentengi murid-muridnya dengan doa perlindungan yang diajarkan Allah kepada seorang Nabi ketika melihat penampilan atau kondisi baik mereka. Ini adalah bukti nyata betapa para ulama terdahulu sangat mengamalkan doa-doa ini.

Manfaat dan Keutamaan Rutin Mengamalkan Doa Ini

Rutin mengamalkan doa terhindar dari ain dan sihir memiliki banyak manfaat:

  • Ketenangan Hati: Hati lebih tenang karena merasa dilindungi oleh Allah.
  • Perlindungan Nyata: Menjadi benteng spiritual dari bahaya ain, hasad, dan berbagai keburukan lainnya.
  • Meningkatkan Tawakal: Memperkuat keimanan dan tawakal kepada Allah.
  • Pahala: Setiap zikir dan doa adalah ibadah yang mendatangkan pahala.

FAQ (Pertanyaan Umum)

Q: Apa itu ain?

A: Ain adalah pandangan yang disertai rasa kagum atau dengki, yang bisa menimbulkan bahaya atau kemudaratan bagi yang dipandang. Ini nyata adanya dalam Islam.

Q: Apakah hanya orang jahat yang bisa menimpakan ain?

A: Tidak selalu. Ain bisa saja timbul dari pandangan kagum berlebihan, bahkan dari orang yang saleh, jika tidak diiringi dengan doa keberkahan.

Q: Apa perbedaan ain dan sihir?

A: Ain berasal dari pandangan mata yang disertai niat buruk atau kagum berlebihan, sementara sihir adalah praktik ilmu hitam yang menggunakan bantuan jin. Namun, doa terhindar dari ain dan sihir seringkali memiliki kemiripan karena keduanya adalah bentuk perlindungan dari kejahatan gaib.

Q: Bagaimana cara melindungi bayi dari ain?

A: Untuk doa penyakit ain pada bayi, Anda bisa membaca doa perlindungan yang Nabi Muhammad ﷺ bacakan untuk Hasan dan Husain: “U’iidzukumaa bikalimaatillaahit taammati min kulli syaithoonin wa haammatin wa min kulli ‘ainin laammatin.” Bacakan ini setiap pagi dan sore, serta sebelum bayi tidur.

Q: Kapan waktu terbaik membaca doa hindari penyakit ain?

A: Idealnya dibaca sebagai zikir pagi dan petang, sebelum tidur, atau kapan pun Anda melihat sesuatu yang sangat mengagumkan (baik itu pada diri sendiri, orang lain, atau benda) tanpa mengucapkan ‘Masya Allah’.

Kesimpulan: Yuk, Rutin Amalkan Doa Nabi Muhammad!

Doa Nabi Muhammad untuk terhindar dari ain adalah senjata spiritual yang ampuh. Jangan anggap remeh pengertian penyakit ain dan potensi bahayanya. Dengan rutin mengamalkan doa penyakit ain serta memahami doa penyakit ain dan artinya, kita bisa membentengi diri dan keluarga dari ancaman pandangan jahat.

Yuk, jadikan doa-doa ini bagian dari rutinitas harian kita. Jangan lupa bagikan artikel ini kepada teman dan keluarga agar mereka juga tahu doa agar anak terhindar dari ain dan doa agar terhindar dari penyakit ain lainnya. Lindungi diri, lindungi sesama!

  1. Muḥammad ibn ʿAlī al-ʿItīyūbī, al-Baḥr al-Muḥīṭ al-Thajjāj fī Sharḥ Ṣaḥīḥ al-Imām Muslim ibn al-Ḥajjāj, vol. 35 (Riyadh: Dār Ibn al-Jawzī, 2005–2015), 711–12. ↩︎
  2. Yaḥyā ibn Sharaf al-Nawawī, al-Adhkār, ed. ʿAbd al-Qādir al-Arnaʾūṭ (Beirut: Dār al-Fikr, 1994), 319–320. ↩︎