Doa hujan
Doa saat Turun Hujan. Made by AI

Doa Hujan: Dari Meminta Turun Hujan Deras Hingga Meredakan dan Menghentikan Hujan

Hujan adalah anugerah Allah yang membawa kehidupan bagi bumi, menyuburkan tanaman, dan mengisi sumber air. Dalam Islam, momen turunnya hujan dianggap sebagai waktu mustajab untuk berdoa, di mana doa-doa lebih mudah dikabulkan.

Berdasarkan ajaran Rasulullah SAW, ada doa-doa khusus yang dianjurkan saat hujan turun, saat hujan deras, hingga setelah hujan reda. Artikel ini akan mengulas doa-doa tersebut, keutamaannya, serta sikap yang seharusnya dilakukan umat Islam saat hujan. Dengan memahami doa agar hujan turun, doa agar hujan reda, hingga doa meminta hujan deras, kita dapat mengambil berkah dari setiap tetes hujan.

Keutamaan Berdoa Saat Hujan

Dalam Islam, waktu turunnya hujan adalah salah satu momen mustajab untuk berdoa. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Syafi‘i dalam Al-Umm: “Carilah waktu mustajab untuk berdoa saat bertemunya dua pasukan, saat iqamah shalat dan saat turun hujan.”

Meskipun hadis ini mursal, para ulama menyepakati bahwa waktu hujan juga termasuk waktu mustajab. Hujan adalah rahmat Allah, dan doa yang dipanjatkan saat hujan turun memiliki peluang besar untuk dikabulkan.

Berdoa saat hujan juga mencerminkan keimanan seorang Muslim yang meyakini bahwa hujan adalah karunia Allah, bukan karena sebab lain seperti bintang atau fenomena alam semata. Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW menegaskan bahwa mengaitkan hujan dengan bintang adalah bentuk kekufuran, sedangkan mensyukuri hujan sebagai rahmat Allah adalah tanda keimanan.

Doa yang Dianjurkan Saat Hujan Turun

Doa Meminta Hujan yang Bermanfaat

Saat hujan turun, Rasulullah SAW mengajarkan doa yang singkat namun penuh makna untuk memohon hujan yang bermanfaat. Doa ini diriwayatkan oleh Aisyah RA dalam Shahih Bukhari:

اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا

Latin: Allahumma shayyiban nafi‘an
Artinya: Ya Allah, jadikanlah hujan ini hujan yang bermanfaat.

Makna dan Keutamaan:
Doa ini memohon agar hujan yang turun membawa kebaikan, seperti menyuburkan tanaman, mengisi sumber air, dan tidak menyebabkan kerusakan seperti banjir. Dalam Sunan Ibnu Majah, disebutkan bahwa Rasulullah mengulang doa ini dua atau tiga kali, menunjukkan pentingnya ketekunan dalam berdoa. Doa ini juga menjadi bentuk tawakal kepada Allah agar hujan menjadi rahmat, bukan bencana.

Doa Saat Hujan Deras atau Berpotensi Bahaya

Ketika hujan turun terlalu lebat dan dikhawatirkan menyebabkan kerusakan seperti banjir, Rasulullah SAW mengajarkan doa agar hujan dipindahkan ke tempat yang lebih bermanfaat. Hadis ini diriwayatkan oleh Anas bin Malik RA dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim:

اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا، عَلَى الظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Latin: Allahumma hawalaina wa la ‘alaina, ‘alazh-zhirabi wa butunil awdiyyah, wa manabitisy syajar
Artinya: Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan di atas kami, di atas bukit-bukit, di perut lembah, dan di tempat tumbuhnya pohon-pohon.

Kisah dari Hadis:
Dalam hadis tersebut, seorang sahabat meminta Rasulullah SAW untuk berdoa agar hujan reda karena telah menyebabkan kerusakan harta dan memutus jalur transportasi. Rasulullah kemudian memanjatkan doa ini, dan awan pun berpindah, sehingga hujan reda di daerah tersebut. Doa ini menjadi contoh doa agar hujan cepat reda, doa memindahkan hujan, atau doa menghentikan hujan yang relevan untuk situasi hujan deras yang berpotensi bahaya.

Amalan dan Sikap Saat Hujan Turun

Selain berdoa, ada beberapa amalan dan sikap yang dianjurkan saat hujan turun:

  1. Bersyukur kepada Allah: Hujan adalah nikmat besar, sehingga kita dianjurkan untuk memperbanyak syukur. Mengucapkan Alhamdulillah atau doa-doa lainnya adalah bentuk pengakuan atas rahmat Allah.
  2. Memperbanyak Doa: Karena waktu hujan adalah waktu mustajab, manfaatkan untuk memanjatkan doa-doa kebaikan, seperti doa agar turun hujan deras saat musim kemarau atau doa meminta hujan lebat untuk kebutuhan pertanian.
  3. Menjaga Lingkungan: Sebagai bentuk ikhtiar, pastikan lingkungan bersih dari sampah untuk mencegah banjir. Ini adalah wujud tanggung jawab seorang Muslim terhadap alam.
  4. Tawakal dan Tidak Mengeluh: Mengeluh terhadap hujan adalah sikap yang tidak sesuai dengan keimanan. Sebaliknya, kita harus bersabar dan memohon perlindungan dengan doa penangkal hujan atau doa agar tidak hujan jika diperlukan.

Doa Setelah Hujan Reda

Setelah hujan reda, dianjurkan untuk memanjatkan doa sebagai bentuk syukur atas rahmat Allah. Hadis dari Zaid bin Khalid Al-Juhani RA dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim menegaskan pentingnya mensyukuri hujan sebagai karunia Allah:

مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ

Latin: Muthirna bifadhlillahi wa rahmatihi
Artinya: Kami diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah.

Makna dan Hikmah:
Doa ini mengingatkan kita untuk selalu mengaitkan hujan dengan kebesaran Allah, bukan dengan sebab-sebab lain. Mengucapkan doa ini setelah hujan reda adalah cara untuk menegaskan keimanan dan menghindari sikap kufur, seperti mengaitkan hujan dengan bintang. Doa ini juga menjadi bentuk syukur atas nikmat hujan yang telah diberikan.

FAQ Seputar Doa Saat Hujan

1. Apakah boleh meminta hujan berhenti?

Ya, boleh meminta hujan berhenti dengan doa seperti doa agar hujan reda atau doa berhentikan hujan yang diajarkan Rasulullah, terutama jika hujan menyebabkan kerusakan. Contohnya adalah doa Allahumma hawalaina wa la ‘alaina.

2. Kapan waktu terbaik membaca doa saat hujan?

Waktu terbaik adalah saat hujan turun, karena ini adalah waktu mustajab. Anda bisa membaca doa agar hujan turun membawa kemanfaatan dan rahmat atau doa agar hajat dikabulkan.

3. Apakah ada doa khusus agar terhindar dari banjir?

Doa Allahumma hawalaina wa la ‘alaina adalah doa untuk meminta perlindungan dari bahaya hujan, termasuk banjir. Selain itu, ikhtiar seperti menjaga kebersihan lingkungan juga penting untuk mencegah banjir.

Kesimpulan

Hujan adalah rahmat Allah yang harus disyukuri dengan doa dan sikap positif. Dengan mengamalkan doa agar hujan turun, doa agar hujan reda, atau doa meminta hujan lebat sesuai kebutuhan, kita menunjukkan keimanan dan tawakal kepada Allah.

Jangan lupa untuk memperbanyak syukur, menjaga lingkungan, dan memanfaatkan waktu mustajab saat hujan untuk berdoa. Mari amalkan doa agar turun hujan deras saat dibutuhkan, doa memindahkan hujan saat berpotensi bahaya, dan doa setelah hujan reda sebagai wujud syukur atas karunia Allah.

An-Nawawi, Yahya bin Syaraf. Al-Adzkar. Halaman 181–183.

  • Hadis 526: Diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dari Aisyah RA: “Allahumma shayyiban nafi‘an” (Ya Allah, jadikanlah hujan ini hujan yang bermanfaat).
  • Hadis 528: Diriwayatkan dalam Sunan Ibnu Majah, Rasulullah mengulang doa tersebut dua atau tiga kali.
  • Hadis 528 (lanjutan): Diriwayatkan oleh Imam Syafi‘i dalam Al-Umm (mursal): “Carilah waktu mustajab untuk berdoa saat bertemunya dua pasukan dan saat iqamah shalat, dan saat turun hujan.”
  • Hadis 529: Diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim dari Zaid bin Khalid Al-Juhani RA: “Muthirna bifadhlillahi wa rahmatihi” (Kami diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah).
  • Hadis 530: Diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim dari Anas bin Malik RA: “Allahumma hawalaina wa la ‘alaina, ‘alazh-zharabi wa butunil awdiyyah, wa manabitisy syajar” (Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan di atas kami, di atas bukit-bukit, di perut lembah, dan di tempat tumbuhnya pohon-pohon).

Al-Bukhari, Muhammad bin Ismail. Shahih Bukhari.

Muslim bin Al-Hajjaj. Shahih Muslim.

Ibnu Majah, Muhammad bin Yazid. Sunan Ibnu Majah.

Syafi‘i, Muhammad bin Idris. Al-Umm.