Beriman kepada malaikat adalah pilar penting dalam akidah Islam. Mereka adalah makhluk Allah yang taat sepenuhnya, diciptakan dari cahaya, dan memiliki tugas-tugas tertentu dalam menjalankan perintah-Nya di alam semesta.
Mengenal Nama-nama malaikat dan tugas-tugas mereka membantu kita memahami keagungan Allah dan keteraturan ciptaan-Nya. Artikel ini akan membahas hakikat malaikat serta mengenalkan Daftar malaikat yang wajib diketahui dalam ajaran Islam, merujuk pada penjelasan berharga dari Kitab Nurudlolam.
Dalam tradisi keilmuan Islam, banyak ulama yang membahas secara rinci tentang malaikat. Salah satunya adalah penjelasan dalam Kitab Nurudlolam yang menguraikan sifat, keberadaan, hingga nama-nama malaikat dalam Islam yang penting untuk dipahami oleh setiap Muslim.
Hakikat dan Sifat Malaikat Menurut Nurudlolam
Mari kita selami penjelasan dari Kitab Nurudlolam mengenai hakikat malaikat. Ibarat (kutipan) dari kitab tersebut menyatakan:
وهم أجسام نورانية لطيفة بأرواح، قادرون على التشكل بأشكال مختلفة في أشكال حسنة، شأنهم الطاعة ومسكنهم السماوات غالباً، ومنهم من يسكن الأرض، صادقون فيما أخبروا به عن الله تعالى، يُسبِّحون الليل والنهار لا ينقطعون، ولا يعصون الله في الأمور التي قد أمرهم، ويفعلون الأمر الذي يؤمرون به، ويموتون بالنفخة الأولى إلا حملة العرش والرؤساء الأربعة، فإنهم يموتون بعدها، وأما قبلها فلا يموت منهم أحد، ولا يلزمنا معرفة حقيقة جنسهم، ولا من أي شيء خلقوا، ويجب الإيمان بأنهم بالغون في الكثرة إلى حد لا يعلمه إلا الله تعالى على الإجمال إلا مَنْ ورد تعيينه باسمه المخصوص، أو نوعه، فيجب الإيمان بهم تفصيلاً، فالأول كجبريل ونحوه مما يأتي في كلام الناظم، والثاني كحملة العرش والحفظة والكتبة.
Penjelasan Sifat Umum Malaikat
Dari kutipan di atas, kita mendapatkan gambaran jelas mengenai sifat dasar malaikat. Mereka adalah “jisim nuraniyah latifah bi arwah” (jisim atau tubuh yang terbuat dari cahaya, bersifat lembut, dan memiliki ruh). Mereka diberi kemampuan oleh Allah untuk merubah bentuk menjadi rupa yang baik, sesuai dengan tugas yang diemban.
Inti dari keberadaan malaikat adalah ketaatan. “Sya’nuhumut tho’ah” (urusan mereka adalah ketaatan), mereka tidak pernah mendurhakai Allah dan selalu menjalankan setiap perintah-Nya. Mereka terus menerus “yusabbihunal laila wan nahara la yanqoti’un” (bertasbih siang dan malam tanpa henti), menunjukkan kekhusyukan ibadah mereka.
Tempat tinggal malaikat umumnya di langit (“maskanuhumus samawatu ghaliban”), namun ada juga yang ditugaskan di bumi (“wa minhum man yaskunul ardh”). Mereka selalu jujur dalam menyampaikan informasi dari Allah (“shodiquna fima akhbaru bihi ‘anillah ta’ala”).
Mengenai penciptaan mereka, teks ini menyebutkan bahwa kita tidak wajib mengetahui secara pasti dari apa mereka diciptakan atau hakikat jenis mereka. Yang penting adalah beriman kepada keberadaan mereka.
Kematian Malaikat
Satu hal penting yang juga dijelaskan adalah bahwa malaikat pun akan mengalami kematian. Mereka akan mati pada saat tiupan sangkakala pertama oleh Malaikat Israfil, kecuali para malaikat pemikul Arasy dan empat pemimpin malaikat (yang akan dijelaskan nanti). Mereka yang dikecualikan ini akan mati setelah tiupan pertama tersebut. Sebelum tiupan pertama, tidak ada satupun malaikat yang mati.
Jumlah malaikat sangatlah banyak, bahkan disebutkan “balighuna fil katsroh ila haddin la ya’lamuhu illa Allah ta’ala ‘alal ijmal” (sangat banyak hingga jumlahnya tidak diketahui kecuali oleh Allah Ta’ala secara garis besar). Namun, ada sebagian nama malaikat menurut Al-Qur’an dan hadits yang disebutkan secara spesifik, atau jenis tugas mereka disebut, maka kita wajib mengimaninya secara terperinci. Contoh yang disebut namanya adalah Jibril, sedangkan contoh yang disebut jenisnya adalah malaikat pemikul Arasy, malaikat penjaga (Hafazhah), dan malaikat pencatat (Katabah).
Mengenal 10 Malaikat Utama: Nama dan Tugas Mereka
Dari sekian banyak malaikat yang jumlahnya tak terhitung, ada nama 10 malaikat yang secara khusus disebutkan dalam Kitab Nurudlolam sebagai yang wajib diketahui oleh setiap mukallaf (orang yang sudah baligh dan berakal) secara terperinci dengan mengetahui nama-nama mereka. Penulis Nazham Aqidatul Awam yang disyarah oleh Nurudlolam merangkumnya dalam baris syair:
تفصيل عَشْرٍ مِنْهُمُ جِبْرِيلُ…مِيكَالُ إِسْرَافِيلُ عَزْرَائِيلُ مُنكَر نَكِيرٌ وَرَقِيبٌ وَكَذَا…عَتِيدُ مَالِكٌ وَرِضْوَانُ احْتَذَى
Syair ini menyebutkan sepuluh nama-nama malaikat tersebut: Jibril, Mikail, Israfil, Azrail, Munkar, Nakir, Raqib, Atid, Malik, dan Ridwan.
Empat Kelompok Malaikat Utama
Sepuluh malaikat ini dikelompokkan berdasarkan tugas utama mereka menjadi empat bagian:
- Al-Mutasharrifun: Malaikat yang mengatur urusan alam semesta.
- Al-Fatinun: Malaikat yang bertugas menguji atau menanyai manusia di alam kubur.
- Al-Hafidhun: Malaikat yang menjaga manusia dan mencatat amal perbuatan mereka (dalam daftar sepuluh ini diwakili Raqib dan Atid).
- Al-Khazinun: Malaikat penjaga (dalam daftar sepuluh ini diwakili Malik dan Ridwan).
Mari kita ulas lebih dalam mengenai Nama malaikat dan tugasnya dari kelompok Al-Mutasharrifun dan Al-Fatinun yang dijelaskan rinci dalam ibarat.
Tugas Rinci Malaikat Utama (Al-Mutasharrifun)
Ada empat malaikat dalam kelompok Al-Mutasharrifun yang tugasnya dibahas lengkap: Jibril, Mikail, Israfil, dan Azrail.
Jibril: Pembawa Wahyu
Jibril adalah pemimpin para malaikat dan tugas utamanya adalah menyampaikan wahyu dari Allah kepada para Nabi dan Rasul ‘alaihimus salam. Beliaulah yang membawa kalamullah (firman Allah) kepada para utusan-Nya di bumi.
Mikail: Pengatur Rezeki dan Alam
Mikail ditugaskan oleh Allah untuk mengurus urusan alam yang berkaitan dengan rezeki dan kehidupan. Beliau bertanggung jawab atas takaran air hujan yang turun ke bumi, mengurus lautan dan sungai-sungai, membagi-bagikan rezeki kepada makhluk, serta turut berperan dalam proses pembentukan janin di dalam rahim ibu.
Israfil: Peniup Sangkakala
Israfil memiliki tugas besar berkaitan dengan akhir zaman dan kebangkitan. Beliau ditugaskan menjaga Lauh Mahfuzh dan meniup sangkakala (Sur). Sangkakala ini digambarkan terbuat dari cahaya dan memiliki lubang sebanyak jumlah ruh makhluk. Israfil akan meniupnya dua kali:
- Tiupan Pertama: Tiupan ini menandai berakhirnya kehidupan dunia. Seluruh makhluk di langit dan di bumi akan binasa, kecuali yang dikehendaki Allah. Ada tujuh yang dikecualikan dari kehancuran ini: Arasy, Kursi, Lauh Mahfuzh, Qalam, Surga, Neraka, dan ruh-ruh itu sendiri.
- Tiupan Kedua: Setelah tiupan pertama, ada jeda waktu sekitar empat puluh tahun. Kemudian Israfil meniup sangkakala untuk kedua kalinya. Tiupan ini menandai kebangkitan. Seluruh makhluk yang telah mati akan hidup kembali dan ruh-ruh mereka akan kembali ke jasadnya masing-masing, tidak akan tertukar satu ruh pun dengan jasad yang lain. Dalil dari Al-Qur’an yang menyebutkan dua tiupan ini adalah firman Allah Ta’ala:
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَمَن فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَن شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَى فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنظُرُونَ
Artinya: “Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu.” (QS. Az-Zumar: 68)
Azrail: Malaikat Maut
Azrail adalah malaikat yang ditugaskan untuk mencabut nyawa seluruh makhluk yang memiliki ruh. Tugas ini meliputi mencabut ruh setiap makhluk, bahkan yang sangat kecil sekalipun seperti kutu, nyamuk, atau kutu busuk, sesuai dengan keyakinan mayoritas ulama Ahlul Haq.
Ada perbedaan pandangan dari golongan lain seperti Mu’tazilah dan Ahli Bid’ah mengenai cakupan tugas Azrail terhadap makhluk selain manusia dan jin atau terhadap binatang.
Baca juga: Pengertian dan Jumlah Rukun Iman: Memahami Enam Pilar Fondasi Keimanan dalam Islam
Azrail dalam beberapa riwayat digambarkan memiliki penampilan yang agung dan bisa tampak mengerikan, dengan kepala mencapai langit tertinggi dan kaki di dasar bumi terdalam. Wajahnya dikatakan menghadap Lauh Mahfuzh, dan seluruh makhluk berada di antara kedua matanya.
Azrail memiliki banyak pembantu yang membantu tugasnya mencabut nyawa, jumlah pembantu ini sebanyak jumlah orang yang meninggal. Namun, saat mendatangi orang mukmin, Azrail bersikap lembut dan menampakkan rupa yang baik, berbeda halnya ketika mendatangi orang kafir atau munafik.
Malaikat Penguji di Kubur (Al-Fatinun)
Dari Daftar malaikat yang wajib diketahui, Munkar dan Nakir memiliki tugas penting setelah seseorang meninggal dunia. Mereka adalah Al-Fatinun, malaikat penguji di alam kubur.
Munkar dan Nakir: Rupa dan Tugas Mereka
Munkar dan Nakir adalah dua malaikat yang ditugaskan untuk menanyai setiap manusia dan jin yang telah dikuburkan dan ditinggalkan oleh para pengantar jenazah. Mereka menanyai semua, baik yang beriman, munafik, maupun yang kafir (dari umat yang telah sampai dakwah Islam kepadanya).
Penampilan Munkar dan Nakir digambarkan dalam ibarat sebagai menakutkan, meskipun ada perbedaan riwayat mengenai detailnya. Secara umum, mereka disebut hitam (dalam riwayat lain biru), menembus bumi dengan taring, rambutnya terurai, matanya seperti kilat menyambar atau periuk tembaga, suaranya menggelegar seperti guntur, keluar api dari mulutnya saat berbicara, taringnya seperti tanduk sapi, dan napasnya seperti angin topan atau kobaran api.
Masing-masing memegang palu dari besi yang sangat berat, dikatakan jika seluruh jin dan manusia berkumpul, mereka tidak akan sanggup mengangkatnya, dan jika dipukulkan ke gunung, gunung itu akan hancur. Rupa yang mengerikan ini menunjukkan dahsyatnya ujian di alam kubur.
Proses Penanyaan dan Keadaan Mayit
Penanyaan oleh Munkar dan Nakir terjadi setelah jenazah selesai dikuburkan dan orang-orang kembali. Saat itu, Allah Ta’ala mengembalikan ruh ke dalam jasad si mayit. Mayoritas ulama berpendapat ruh kembali ke seluruh badan, sementara sebagian lain seperti Ibn Hajar berpendapat hanya ke separuh bagian atas badan. Penting dicatat bahwa tidak benar jika yang ditanyai adalah badan tanpa ruh atau ruh tanpa badan.
Meskipun ruh kembali, kondisi mayit bukanlah kehidupan sempurna, melainkan keadaan antara hidup dan mati, seperti kondisi tidur. Pada saat itu, Allah mengembalikan indra, akal, dan pengetahuan yang cukup bagi mayit untuk memahami pertanyaan dan memberikan jawaban. Bahkan jasad yang telah terpisah-pisah atau dimakan binatang buas akan dikumpulkan kembali agar bisa didudukkan oleh Munkar dan Nakir.
Munkar dan Nakir akan menanyai dengan kasar (menurut sebagian pendapat) atau bersikap lembut kepada mukmin dan keras kepada kafir/munafik (menurut pendapat lain). Mereka menanyai setiap orang sesuai bahasanya dengan pertanyaan-pertanyaan fundamental tentang keimanan:
- Siapa Tuhanmu?
- Apa agamamu?
- Siapa Nabimu?
- Mana kiblatmu?
- Siapa saudara-saudaramu?
- Siapa imammu?
- Apa manhajmu?
- Apa amalmu?
Jawaban dan Hasil Penanyaan:
- Orang Mukmin: Orang yang beriman dan diberi keteguhan oleh Allah akan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan benar. Jawaban mereka mencerminkan keyakinan kuat pada Allah sebagai Tuhan satu-satunya, Islam sebagai agama, Muhammad sebagai Nabi penutup, Ka’bah sebagai kiblat, sesama mukmin sebagai saudara, Al-Qur’an sebagai imam (panduan hidup), dan As-Sunnah sebagai manhaj (jalan hidup). Ada riwayat yang menyebutkan orang mukmin yang ilmunya dalam bahkan mungkin balik bertanya kepada malaikat tentang siapa yang mengutus mereka. Setelah berhasil menjawab, Munkar dan Nakir akan membenarkan jawabannya dan mengatakan kepadanya untuk tidur nyenyak dalam ketenangan, bagai pengantin baru. Dalam riwayat Al-Bukhari dan Muslim, pertanyaan yang diajukan fokus pada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, di mana orang mukmin akan bersaksi bahwa beliau adalah hamba dan Rasul Allah.
- Orang Kafir dan Munafik: Sebaliknya, orang kafir dan munafik akan diliputi rasa takut dan tidak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Mereka hanya bisa terbata-bata mengucapkan “Hah, hah, aku tidak tahu.”
Malaikat Lain yang Wajib Diketahui Jenisnya
Selain sepuluh nama yang disebutkan, ada juga jenis-jenis malaikat lain dalam daftar malaikat yang wajib diketahui secara umum, yang disebutkan dalam nama malaikat menurut Al-Qur’an dan Hadits serta disinggung dalam ibarat Nurudlolam, seperti:
- Hafazhah: Malaikat penjaga yang ditugaskan menjaga manusia dari marabahaya atas izin Allah. Raqib dan Atid, yang termasuk dalam sepuluh nama, adalah bagian dari jenis malaikat ini, bertugas mencatat setiap amal baik dan buruk manusia. Raqib mencatat amal baik di sisi kanan, sementara Atid mencatat amal buruk di sisi kiri.
- Katabah: Malaikat pencatat, nama lain dari Raqib dan Atid.
- Pemikul Arasy: Malaikat agung yang memikul Arasy Allah, jumlahnya besar dan memiliki kekuatan luar biasa.
Dalam sepuluh nama yang disebutkan, Malik adalah penjaga pintu neraka, sedangkan Ridwan adalah penjaga pintu surga. Kedua malaikat ini termasuk dalam kelompok Al-Khazinun.
Penutup
Mengenal Nama-nama malaikat dan tugas-tugas mereka adalah bagian tak terpisahkan dari keimanan seorang Muslim. Mereka adalah bukti kekuasaan Allah dalam mengatur alam semesta dan urusan hamba-hamba-Nya.
Pemahaman ini, sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Nurudlolam dan sumber-sumber Islam lainnya, menguatkan keyakinan kita akan adanya kehidupan setelah mati, pertanggungjawaban amal perbuatan, dan adanya alam ghaib yang diatur oleh makhluk-makhluk mulia yang senantiasa taat kepada pencipta-Nya. Semoga kita semua diberi kemudahan untuk senantiasa mengingat Allah dan para malaikat-Nya, serta dipersiapkan untuk menghadapi setiap tahapan kehidupan, termasuk ujian di alam kubur.
Muḥammad bin ʿUmar Nawawī al-Jāwī al-Bantanī, Nūr al-Ẓalām Sharḥ Manẓūmah ʿAqīdah al-ʿAwām, 1st ed. (n.p.: Dār al-Ḥāwī, 1996), 69-73, accessed October 19, 2019, https://ketabonline.com/ar/books/102632.