Sering kita dengar nasihat orang tua atau guru untuk selalu awali dengan bismillah setiap kali akan melakukan sesuatu. Ucapan yang singkat dan ringan di lisan ini ternyata menyimpan makna yang dalam dan aturan yang tidak sederhana. Membaca basmalah bukan sekadar kebiasaan, melainkan sebuah amalan yang memiliki bobot dalam syariat Islam.
Banyak yang bertanya, apa sebenarnya hukum bacaan basmalah? Apakah selalu sunnah? Ternyata tidak. Hukumnya bisa berubah tergantung pada perbuatan yang menyertainya. Mari kita bedah bersama aturan lengkap seputar ucapan mulia ini.
Awali dengan Bismillah: Makna dan Keutamaan
Mengucap “Bismillahir-rahmanir-rahim” berarti “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.” Dengan mengucapkannya, seorang hamba memohon pertolongan, keberkahan, dan perlindungan dari Allah SWT atas apa yang akan ia kerjakan.
Sebuah aktivitas baik yang dimulai dengan nama Allah akan terasa lebih bernilai. Karenanya, membaca basmalah akan mendapat banyak kebaikan. Salah satunya adalah dijauhkan dari gangguan setan. Rasulullah SAW bersabda bahwa setiap perkara penting yang tidak dimulai dengan “Bismillah” maka amalan tersebut terputus (kurang berkah). Ini menunjukkan bahwa membaca basmalah akan mendapatkan keberkahan dan kesempurnaan dalam suatu amalan.
Apa Itu Bacaan Basmalah?
Secara sederhana, bacaan basmalah adalah ucapan “Bismillahir-rahmanir-rahim”. Namun, tahukah Anda dari mana asal kata “Basmalah” itu sendiri? Dalam bahasa Arab, ada sebuah proses linguistik unik bernama An-Naḥt, yaitu “memahat” sebuah kata baru dari frasa yang panjang.
Hal ini dijelaskan dalam kamus online Al-Ma’ani:
بَسمَلَ : (فعل) بسملَ يبسمل ، بَسْمَلَةً ، فهو مُبسمِل بَسْمَلَ بَسْمَلَةً: قال: بسم الله الرحمن الرحيم، أو كتبها1
Keterangan di atas menjelaskan bahwa kata kerja basmala berarti tindakan mengucapkan atau menulis “Bismillahir-rahmanir-rahim”. Jadi, membaca basmalah termasuk sebuah perbuatan aktif yang memiliki istilahnya sendiri dalam khazanah bahasa Arab.
Ini berbeda dengan “Tasmiyah” yang kadang hanya merujuk pada ucapan “Bismillah” saja karena makna dari tasmiyah adalah menyebut nama Allah secara umum2.
Ada Berapa Hukum Membaca Basmalah?
Pertanyaan selanjutnya, ada berapa hukum membaca basmalah? Apakah hanya satu? Jawabannya, ada lima. Para ulama fiqh, khususnya dari mazhab Syafi’i, merinci bahwa hukum bacaan basmalah dapat jatuh ke dalam lima kategori hukum taklifi.
Keragaman hukum ini bergantung pada konteks perbuatan yang akan dilakukan. Sebuah ucapan yang sama bisa menjadi wajib di satu kondisi, namun haram di kondisi lain.
5 Hukum Membaca Basmalah
Penjelasan rinci mengenai 5 hukum membaca basmalah dapat kita temukan dalam kitab klasik I’anah at-Thalibin juz 1 halaman 9. Kitab ini memberikan panduan yang sangat jelas.
Berikut adalah kutipan teks aslinya:
والحاصل أنها تعتريها الأحكام الخمسة: الوجوب، كما في الصلاة عندنا معاشر الشافعية – والاستحباب عينا: كما في الوضوء والغسل، وكفاية: كما في أكل الجماعة، وكما في جماع الزوجين… والتحريم في المحرم الذاتي، والكراهة في المكروه الذاتي، والإباحة في المباحات التي لا شرف فيها، كنقل متاع من مكان إلى آخر، كذا قيل3.
Berdasarkan keterangan tersebut, inilah kelima hukum tersebut beserta contohnya:
1. Wajib
Membaca basmalah hukumnya menjadi wajib ketika membaca surat Al-Fatihah di dalam shalat. Ini adalah pandangan utama dalam mazhab Syafi’i, karena mereka meyakini bahwa basmalah merupakan salah satu ayat dari surat Al-Fatihah. Meninggalkannya dapat membuat bacaan Al-Fatihah tidak sah.
2. Sunnah (Dianjurkan)
Ini adalah hukum yang paling umum kita kenal. Dianjurkan membaca basmalah sebelum melakukan semua perbuatan baik yang dianggap penting oleh syariat, seperti:
- Berwudhu
- Mandi wajib
- Makan dan minum
- Belajar
- Memulai perjalanan
Baca juga: Pengertian Wudhu
Hukum sunnah ini bisa bersifat ‘ain (untuk setiap individu, seperti wudhu) atau kifayah (cukup diwakilkan, seperti saat makan berjamaah).
3. Haram
Hukumnya berubah menjadi haram jika basmalah diucapkan untuk memulai perbuatan yang jelas-jelas dilarang oleh agama (haram secara zatnya). Contohnya:
- Membaca basmalah sebelum berzina.
- Membaca basmalah sebelum mencuri.
- Membaca basmalah sebelum meminum minuman keras.
Mengucapkan nama Allah untuk memulai maksiat adalah sebuah bentuk penghinaan yang dilarang keras.
4. Makruh
Hukumnya menjadi makruh jika diucapkan untuk memulai perbuatan yang bersifat makruh (dibenci) secara zatnya. Para ulama mencontohkan hal-hal seperti melakukan perbuatan yang berkaitan dengan sesuatu yang tidak disukai syariat, misalnya membaca basmalah saat akan melihat kemaluan istrinya.
5. Mubah (Boleh/Jaiz)
Basmalah hukumnya mubah untuk perbuatan yang sifatnya mubah (netral) dan tidak memiliki nilai kemuliaan khusus. Contohnya adalah memindahkan barang yang tidak bernilai khusus dari satu tempat ke tempat lain. Dalam hal ini, boleh membacanya dan boleh juga tidak, tanpa ada anjuran atau larangan khusus.
Hukum Bacaan Basmalah dalam Sholat dan Sehari-hari
Dari penjelasan di atas, hukum bacaan basmalah sangat kontekstual. Dalam ibadah shalat, posisinya sangat kuat hingga menjadi wajib (bagi mazhab Syafi’i).
Sementara dalam kehidupan sehari-hari, membiasakan membaca basmalah untuk setiap aktivitas baik adalah sebuah amalan sunnah yang sangat dianjurkan. Saat hendak makan, bekerja, belajar, atau bahkan berkendara, ucapan ini menjadi permohonan berkah dan perlindungan. Sebaliknya, kita harus berhati-hati untuk tidak menyertakan nama Allah pada perbuatan yang dilarang atau dibenci.
Manfaat Membaca Basmalah
Selain mendapatkan pahala karena menjalankan sunnah, ada banyak manfaat lain yang bisa kita rasakan:
- Mendapat Keberkahan: Setiap urusan yang dimulai dengan nama Allah akan lebih berkah hasilnya.
- Dijaga dari Setan: Setan tidak akan ikut serta dalam aktivitas yang dimulai dengan basmalah.
- Memberi Ketenangan: Mengingat Allah di awal kegiatan dapat memberikan ketenangan hati.
- Mengubah Rutinitas Jadi Ibadah: Aktivitas duniawi seperti makan atau bekerja bisa bernilai ibadah jika diawali dengan niat yang benar dan basmalah.
Kesimpulan
Kini kita tahu bahwa di balik ucapan singkat “Bismillahir-rahmanir-rahim”, terdapat aturan yang terperinci. Hukumnya tidak selalu sunnah, tetapi bisa menjadi wajib, haram, makruh, atau mubah, tergantung pada perbuatan yang kita lakukan.
Memahami hal ini membuat kita lebih bijak dalam menempatkan nama Allah. Mari kita biasakan lisan untuk selalu awali dengan bismillah pada setiap kebaikan, agar apa yang kita kerjakan tidak hanya selesai, tetapi juga penuh dengan keberkahan dari-Nya.
Catatan Kaki & Referensi
- Al-Maany Dictionary, entri “بسملة”, Almaany.com, diakses 26 Juni 2025, https://www.almaany.com/ar/dict/ar-ar/بسملة/. ↩︎
- Al-Maany Dictionary, entri “تسمية”, Almaany.com, diakses 26 Juni 2025, https://www.almaany.com/ar/dict/ar-ar/تسمية/. ↩︎
- ʿUthmān bin Muḥammad Shattā ad-Dimyāṭī (al-Bakrī), Iʿānat aṭ-Ṭālibīn ʿalā Ḥall Alfāẓ Fatḥ al-Muʿīn (Beirut: Dār al-Fikr, 1997), juz 1, hlm. 9. ↩︎